Nama
: Andhika Rezky Abimanyu
NPM
: 1o215671
Kelas
: 3ea15
Ilmu
pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan
Ilmu pengetahuan
adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan, dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia
. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu
memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu
diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar
pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum
sekumpulan pengetahuan
berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji
dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.
Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir
lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya.
Sikap Ilmiah
Sikap ilmiah yang
dimaksud adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti.
Untuk dapat melalui proses penelitian yang baikdan hasil yang baik pula,
peneliti harus memiliki sifat-sifat berikut ini.
1) Mampu Membedakan
Fakta dan Opini
Fakta adalah suatu
kenyataan yang disertai bukti-bukti ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya, sedangkan opini adalah pendapat pribadi dari seseorang yang
tidak dapat dibuktikan kebenarannya sehingga di dalam melakukan
studi kepustakaan, seorang peneliti hendaknya mampu membedakan antara
fakta dan opini agar hasil penelitiannya tepat dan akurat serta dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya.
2)Berani dan Santun
dalam Mengajukan Pertanyaan dan Argumentasi Peneliti yang baik selalu
mengedepankan sifat rendah hati ketika berada dalam satu ruang dengan
orang lain. Begitu juga pada saat bertanya, berargumentasi, atau mempertahankan
hasil penelitiannya akan senantiasa menjunjung tinggi sopan santun dan
menghindari perdebatan secara emosi. Kepala tetap dingin, tetapi tetap
berani mempertahankan kebenaran yang diyakininya karena yakin bahwa pendapatnya
sudah dilengkapi dengan fakta yang jelas sumbernya.
3) Mengembangkan
Keingintahuan
Peneliti yang baik
senantiasa haus menuntut ilmu, ia selalu berusaha memperluas
pengetahuan dan wawasannya, tidak ingin ketinggalan informasi di segala
bidang, dan selalu berusaha mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang
semakin hari semakin canggih dan modern.
4) Kepedulian terhadap
Lingkungan
Dalam melakukan
penelitian, peneliti yang baik senantiasa peduli terhadap lingkungannya
dan selalu berusaha agar penelitian yang dilakukannya membawa dampak yang
positif bagi lingkungan dan bukan sebaliknya.
TEKNOLOGI
Teknologi adalah
pemanfaatan ilmu untuk memecahkan suatu masalah dengan cara mengerahkan semua
alat yang sesuai dengan nilai-nilai kebudayaan dan skala nilai yang ada. Teknologi
bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah praktis serta untuk mengatasi semua
kesulitan yang mungkin dihadapi.
Selain menimbulkan
dampak positif bagi kehidupan manusia, terutama mempermudah pelaksanaan
kegiatan dalam hidup, teknologi juga memiliki berbagai dampak negatif jika
tidak dimanfaatkan secara baik. Contoh masalah akibat perkembangan teknologi
adalah kesempatan kerja yang semakin kurang sementara angkatan kerja makin
bertambah, masalah penyediaan bahan-bahan dasar sebagai sumber energi yang berlebihan
dikhawatirkan akan merugikan generasi yang akan datang.
Dalam konsep yang
pragmatis dengan kemungkinan berlaku secara akademis dapatlah dikatakan
bahwa pengetahuan (body ofknowledge), dan teknologi sebagai suatu seni
(state of arts ) yang mengandung pengetian berhubungan dengan proses produksi;
menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan
ketrampilan dikombinasikan untuk merealisasi tujuan produksi. “secara
konvensional mencakup penguasaan dunia fisik dan biologis, tetapi secara luas
juga meliputi teknologi sosial, terutama teknoogi sosial pembangunan (the
social technology of development) sehingga teknologi itu adalah merode
sistematis untuk mencapai tujuan insani (Eugene Stanley, 1970).
Teknologi
memperlihatkan fenomenanya alam masyarakat sebagai hal impersonal dan memiliki
otonomi mengubah setiap bidang kehidupan manusia menjadi lingkup teknis.
Jacques Ellul dalam tulisannya berjudul “the technological society” (1964)
tidak mengatakan teknologi tetapi teknik, meskipun artinya sama. Menurut Ellul
istilah teknik digunakan tidak hanya untuk mesin, teknologi atau prosedur untuk
memperoleh hasilnya, melainkan totalitas metode yang dicapai secara rasional
dan mempunyai efisiensi (untuk memberikan tingkat perkembangan) dalam setiap
bidang aktivitas manusia. Jadi teknologi penurut Ellul adalah berbagai usaha,
metode dan cara untuk memperoleh hasil yang distandarisasi dan diperhingkan
sebelumnya.
Dari perspektif
sejarah, seperti digambarkan oleh Toynbee (2004, 35) teknologi merupakan salah
satu ciri khusus kemuliaan manusia bahwa dirinya tidak hidup dengan makanan
semata. Teknologi merupakan cahaya yang menerangi sebagian sisi non material
kehidupan manusia. Teknologi, lanjut Toynbee (2004, 34) merupakan syarat yang
memungkinkan konstituen-konstituen non material kehidupan manusia, yaitu
perasaan dan pikiran , institusi, ide dan idealnya. Teknologi adalah sebuah
manifestasi langsung dari bukti kecerdasan manusia.
NILAI
Untuk memahami
pengertian nilai secara lebih dalam, berikut ini akan disajikan sejumlah
definisi nilai dari beberapa ahli.
“Value is an enduring
belief that a specific mode of conduct or end-state of existence is personally
or socially preferable to an opposite or converse mode of conduct or end-state
of existence.” (Rokeach, 1973 hal. 5)
“Value is a general
beliefs about desirable or undesireable ways of behaving and about desirable or
undesireable goals or end-states.” (Feather, 1994 hal. 184)
“Value as desireable
transsituatioanal goal, varying in importance, that serve as guiding principles
in the life of a person or other social entity.” (Schwartz, 1994 hal. 21)
Lebih lanjut Schwartz
(1994) juga menjelaskan bahwa nilai adalah (1) suatu keyakinan, (2) berkaitan
dengan cara bertingkah laku atau tujuan akhir tertentu, (3) melampaui situasi
spesifik, (4) mengarahkan seleksi atau evaluasi terhadap tingkah laku,
individu, dan kejadian-kejadian, serta (5) tersusun berdasarkan derajat
kepentingannya.
Berdasarkan beberapa
pendapat tersebut, terlihat kesamaan pemahaman tentang nilai, yaitu (1) suatu
keyakinan, (2) berhubungan dengan cara bertingkah laku dan tujuan akhir
tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu keyakinan mengenai
cara bertingkah laku dan tujuan akhir yang diinginkan individu, dan digunakan
sebagai prinsip atau standar dalam hidupnya.
Pemahaman tentang
nilai tidak terlepas dari pemahaman tentang bagaimana nilai itu terbentuk.
Schwartz berpandangan bahwa nilai merupakan representasi kognitif dari tiga
tipe persyaratan hidup manusia yang universal, yaitu :
1.
kebutuhan individu sebagai organisme biologis
2.
persyaratan interaksi sosial yang membutuhkan koordinasi interpersonal
3.
tuntutan institusi sosial untuk mencapai kesejahteraan kelompok dan
kelangsungan hidup kelompok (Schwartz & Bilsky, 1987; Schwartz, 1992,
1994).
Kemiskinan adalah
keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti
makanan , pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya
akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara
yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Kemiskinan dipahami
dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:
Gambaran kekurangan
materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangansehari-hari, sandang, perumahan,
dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi
kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.
Gambaran tentang
kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan
ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk
pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari
kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan
tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran tentang
kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di sini sangat
berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.
Referensi :
0 komentar:
Posting Komentar